Siapakah Hercules Preman Tanah Abang

Siapakah Hercules Preman Tanah Abang

TRIBUNBENGKULU.COM - Rozario Marshal alias Hercules yang dikenal sebagai preman legendaris Tanah Abang selalu lekat dengan nama calon presiden (capres) Prabowo Subianto.

Pada setiap konstelasi Pilpres, Hercules selalu militan mendukung Prabowo dan berusaha menyentuh akar rumput.

Herculen meyakini bahwa Prabowo adalah orang yant ulus dan tepat untuk Indonesia, bahkan setelah Prabowo Subianto berulang kali mencalonkandiri.

Tidak main-main, Hercules bahkan sampai ditantang jawara Garut karena terlalu militan mendukung dan mengkampanyekan Prabowo Subianto.

Hercules memang bukan orang sembarang, pada masanya, Hercules terkenal sebagai preman legendaris di tanah abang.

Hercules yang berasal dari Timor Leste ini, kerap bertaruh nyawa saat masa jayanya. Tapi siap sangka sekarang seorang Hercules sangat loyal pada Prabowo Subianto.

Bukan tanpa alasan, ternyata Hercules mengaku punya utang nyawa pada Prabowo.

Baca juga: Menengok Status KTP Titiek Soeharto dan Prabowo, Benarkah Tidak Pernah Bercerai?

Baca juga: Cinta Terlarang Prabowo dan Titiek Soeharto, Bertemu dan Berpisah Karena Politik

Berutang nyawa pada Prabowo Subianto

Sebelum hijrah ke Jakarta, Rozario bergabung dalam operasi tentara Indonesia untuk memperjuangkan wilayah Timor Timur, yang kini berubah nama menjadi Timor Leste.

Ia menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) dan mengemban tugas sebagai juru angkut logistik.

Sebelum "diadopsi" oleh militer Indonesia sebagai TBO, Rozario hanyalah seorang yatim piatu yang kehilangan kedua orangtuanya dalam pengeboman wilayah Ainaro di tahun 1978, seperti ditulis New Mandala.

Menurut Hercules, dia "berutang nyawa" kepada Prabowo Subianto yang kala itu menjabat sebagai kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Timor Timur.

Baca juga: Air Mata Titiek Soeharto: Jika Tidak Denganmu, Maka Tidak dengan Siapa Pun

• Viral, Prabowo-Gibran Digoyang Lawan Politik, Hercules Turun Gunung, Ini Kata Petinggi GRIB DKI

Hercules bahkan pernah berujar, "Prabowo adalah satu-satunya orang yang bisa menyerang saya tanpa saya mengangkat tangan untuk membalasnya."

Terlibat insiden kecelakaan helikopter Suatu hari saat mengirimkan logistik untuk tentara di Timor Timur, helikopter yang dinaiki Hercules mengalami kecelakaan.

Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Rosario de Marshal alias Hercules mendukung penuh Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024.

Hal itu dia ucapkan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (3/6). Menurutnya, dukungan yang dia berikan kepada menteri pertahanan tersebut harga mati.

"Kecuali beliau angkat bendera putih, mungkin GRIB bisa ambil tindakan ke mana. Namun saat ini, harga mati untuk (mendukung) beliau (Prabowo Subianto)," ucap Hercules mengutip Antara, Sabtu (3/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya terkait cawapres, Hercules menyebut dua nama, yakni Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Menko Polhukam Mahfud MD.

Ia menyerahkan cawapres kepada Gerindra dan koalisi pengusung Prabowo nanti. Dia menegaskan bahwa GRIB Jaya akan mendukung siapapun yang akan berduet dengan Prabowo.

"Mau Abdul Muhaimin Iskandar atau Mahfud MD itu bagaimana komunikasi partai," tuturnya.

Hercules sempat divonis dalam kasus penyerobotan lahan PT Nila Alam. Ia menjadi pendukung setia Prabowo Subianto sejak 2014. Menurutnya, Prabowo sangat layak memimpin tanah air.

Pria yang dikenal sebagai preman Tanah Abang itu menjabat sebagai tenaga ahli BUMD Pemprov DKI Jakarta di PD Pasar Jaya. Dia mengisi jabatan tersebut sejak Februari 2022 kala mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjabat.

JAKARTA - Pasar Tanah Abang adalah salah satu pusat perdagangan besar di Jakarta. Tingginya transaksi ekonomi di Tanah Abang jadi muaranya. Perihal itu tak saja mendorong pedagang datang, tapi juga jadi tempat para jagoan (preman) cari makan. Rosario de Marshall, misalnya. Pria yang akrab disapa Hercules pernah  menguasai Pasar Tanah Abang di era 1990-an. Ia dijuluki Preman Tanah Abang. Gengnya sempat tiada tandingan. Sampai akhirnya kuasa Hercules di Tanah Abang takluk oleh jawara Betawi, Bang Ucu.

Masa muda Rosario de Marshall penuh duka. Orang tuanya meninggal dunia ketika Rosario masih belia. Namun, operasi militer Indonesia di Timor Timur era 1980-an mengubah segalanya. Ia termasuk dalam warga Timor Timur yang mendukung Indonesia. Pun ia banyak dekat dengan anggota militer Indonesia yang berdinas di sana.

Mereka pun melihat sosok Rosario sebagai pribadi yang rajin dan setia. Oleh mereka, Rosario dijadikan sebagai Tenaga Bantuan Operasi (TBO). Ia mengerjakan tugasnya menjaga logistik dengan penuh dedikasi. Orang-orang lalu memberinya nama baru: Hercules.

Bukan tak sengaja. Ia termasuk anak yang bertubuh kerempeng, tapi kekuatan cukup besar. itulah muasal nama Hercules. Ia bahkan mampu mengangkat 100 kg beras seorang diri. Ketekunannya membuat Hercules disukai militer Indonesia.

Ia pun diberi wewenang sebagai penjaga gudang pasokan milik militer Indonesia. Kepercayaan besar terhadap Hercules makin hari, makin tinggi. Hercules sampai diperbolehkan ikut gerilya melawan pasukan musuh. Nasibnya kurang mujur. Dalam suatu kecelakaan salah satu tangannya putus. Militer Indonesia melakukan tindakan cepat dengan membawa Hercules ke Jakarta.

“Namun, Hercules merahasiakan mengapa dan latar belakang peristiwa apa yang menyebabkan tangan kanannya sampai terluka dan terpaksa diterbangkan ke Jakarta dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Jakarta. Tangan yang terluka itu bahkan akhirnya harus diamputasi.”

“Hercules berkata: Nggak perlulah saya ceritakan. Timtim ibarat nasi sudah menjadi bubur. Kalau saya ceritakan nanti ada pihak-pihak yang tidak suka. Tidak tahan dalam perawatan di RSPAD. Hercules kabur dari rumah sakit dan hidup menggelandang. Akhirnya terdampar di Tanah Abang. Saya mau mandiri. Tiba di Tanah Abang, saya tinggal di kolong jembatan,” ungkap Gantyo Koespradono dalam buku Kick Andy: Kumpulan Kisah Inspiratif Volume 1 (2008).

Modal Nekat dan Golok

Hercules pertama hidup di Tanah Abang 1989. Berjualan rokok jadi caranya menyambung hidup. Tapi, pekerjaannya sebagai pedagang acap kali diganggu oleh kelompok preman setempat. Hercules tak tinggal diam. Ia selalu balik melawan. Perlawanannya membuat Hercules disegani di seantero Tanah Abang. Apalagi Hercules tetap membawa goloknya ke mana-mana.

Upaya itu dilakukan Hercules karena dirinya tidur di bawah kolong jembatan. Lokasi itu sangat rawan diserang oleh preman yang benci kepadanya. Alias hidupnya menjadi tak tenang. Tidur bawa golok, makan bawa golok, sampai mandi harus bawa golok. Keberaniannya pun membuahkan hasil. Banyak kelompok yang mulai merapat kepadanya.

“Pengikutnya meluas seiring dengan namanya yang makin santer terdengar. Pada 1993 gengnya yang kebanyakan berisi pemuda-pemuda Indonesia Timur konon mendekati angka 400 orang. Pada 1994 geng Hercules mampu merebut kendali atas kelurahan Jatibunder di Tanah Abang.”

“Perebutan dari dominasi geng-geng etnis Betawi dan Madura. Mereka menguasai jatah setoran di gedung pasar utama yang lukratif, serta mengendalikan pelacuran di Bongkaran, tempat mereka mendirikan markas besar,” tulis Ian Douglas Wilson dalam buku Politik Jatah Preman (2018).

Kelompok yang bergabung dengan Hercules makin banyak. Belakangan rekan-rekannya dari Timor Timur ikut datang membantu Hercules. Mereka adalah Alfredo Monteiro Pires, Logo Vallenberg, Germano, Luis, Jimmy, dan Anis.

Geng Hercules yang awalnya mengelola pelacuran dan perjudian kemudian melebarkan sayap. Mereka ikut mengelola pedagang-pedagang kaki lima. Karenanya, mereka mendapatkan uang setoran dari pedagang. Dari harian, bulanan, hingga bonus tahunan.

Kehidupan Masa Kecil dan Remaja

Ketua Umum GRIB Hercules Rosario Marshall mendampingi Prabowo-Gibran di KPU RI

Hercules kehilangan satu tangannya ketika berusia 12 tahun. Kehilangan tangan ini terjadi usai serangan di Ainaro pada tahun 1978 yang juga menewaskan orang tuanya. Lalu, Zacky Anwar Makarim merekrutnya sebagai Tenaga Bantuan Operasional (TBO).

Zacky kemudian membawanya ke Jakarta bersama sepuluh pemuda Timor Timur lainnya untuk tinggal bersama. Pada saat itu, Hercules masih aktif dalam organisasi masyarakat keagamaan yang mana dia senang membantu santunan yatim piatu.

Tergusur Lalu Kembali Lagi

Kekuasaan Hercules atas Pasar Tanah Abang memunculkan banyak kelompok yang tak suka. Termasuk kelompok Betawi. Sebab, narasi kekuasaan atas Tanah Abang sedari dipegang jago-jago Betawi. Geng Hercules disebut Panglima Perang Kelompok Betawi, Muhammad Yusuf Muhi (Bang Ucu) sebagai pendatang yang bikin ulah. Agamanya beda pula dari mayoritas kelompok Bang Ucu yang Islam.

Tiada cara lain bagi Bang Ucu selain menyingkirkan kelompok tersebut dari Tanah Abang. Pekerlahian antara kedua kelompok pun meletus pada 1996. Hasilnya kelompok Bang Ucu berhasil menyingkirkan Geng Hercules dari Tanah Abang.

“Belasan tahun silam, jangan main-main dengan Bang Ucu. Pada 1996, ia memimpin kelompok Betawi menyingkirkan kelompok Hercules di Tanah Abang. Bentrokan dua kelompok itu menumpahkan darah, dibumbui isu agama pula.”

“Berhasil menguasai Tanah Abang, kelompok Bang Ucu memegang keamanan di pusat hiburan Jakarta. Hampir semuanya saya pegang, katanya. Saya bebas keluar-masuk pusat hiburan. la lalu menunjukkan kartu anggota Klub Manhattan di Hotel Borobudur, yang masa berlakunya tamat pada 2004,” tertulis dalam laporan Majalah Tempo berjudul Jatuh-Bangun Jawara Tenabang (2010).

Setelah puluhan tahun malang melintang dalam dunia preman, Hercules kini mempunyai posisi baru sebagai Tenaga Ahli di Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya. Dia dikontrak selama enam bulan, dan saat ini sudah menjalani selama lima bulan.

Seperti yang sudah-sudah sepanjang keberadaanya di dunia preman yang keras, pengangkatan Hercules sebagai Tenaga Ahli Perumda Pasar Jaya pun memantik kontroversi. Dia dianggap kurang pantas ditempatkan dalam jabatan itu.

"Ini suatu penghargaan. Tapi kita bukan cari makan di situ. Nah kalau orang-orang yang kebakaran jenggot ini kan orang lapar. Akhirnya cuma bisanya menggonggong tapi enggak mau bilang 'Saya tidak terima kamu jadi staf ahli, kenapa harus kamu yang jadi staf ahli tidak saya aja' nah baru laki-laki," ucap Hercules dilansir dari Antara, Selasa, 22 Februari.

Begitulah Hercules, yang suatu saat kisah hidupnya bukan mustahil bakal menjadi bagian dari sejarah Jakarta.

*Baca Informasi lain soal SEJARAH atau baca tulisan menarik lain dari Detha Arya Tifada.

Profil dan Agama Hercules, Preman Tanah Abang yang Ditantang Duel oleh Para Jawara

Senin, 26 Februari 2024 - 14:52 WIB

Jakarta  – Rosario de Marshal atau yang lebih akrab dengan sapaan Hercules tampaknya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Pria dengan wajah sangar itu menjadi sosok yang banyak ditakuti di dunia gangster dan bahkan disebut penguasa Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Baru-baru ini, sosoknya menjadi sorotan di media sosial usai mendapatkan tantangan berduel dari para jawara di beberapa daerah di Indonesia. Salah satunya jawara Garut yang bernama Abah. Ia mengajak Hercules untuk duel satu per satu, tapi ia malah kabur naik pesawat.

Tantangan berduel juga datang dari jagoan lainnya seperti Muslim Yunus hingga dicari oleh anak buah Hercules. Selain itu, seorang jagoan asal Medan yang bernama Ucok Baret juga menantang Hercules dan mengaku sudah berada di Jakarta. Nah, berikut sosok Hercules selengkapnya.

Dukungan Hercules ke Prabowo Subianto

Panglima Madas dan Hercules

Melansir dari berbagai sumber, Hercules adalah seorang gangster dan broker politik asal Indonesia yang berasal dari Timor Timur. Pria bernama langkep Rosario de Marshall itu adalah kelahiran tanggal 27 Mei 1968 sehingga usianya saat ini adalah 55 tahun.

Hercules sendiri merupakan seorang portir untuk TNI-AD pada masa integrasi Timor-Timur. Ketika hijrah ke Jakarta, ia mendirikan kelompok preman di kawasan Tanah Abang dan mengatur dunia di bawah tanah kejahatan Jakarta pada tahun 1990-an.

Ketika itu, Hercules masih menyandang status sebagai gangster terdepan, terkadang muncul dalam acara TV serta majalan tabloid. Ia juga diketahui karena hubungan politiknya dengan para capres pada tahun 2014 dan 2019, yaitu Prabowo Subianto.

Hercules Sambangi PN Bandung, Jawa Barat

Hercules secara terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Bukan tanpa alasan, rupanya dia dan Prabowo memiliki cerita di masa lalu. Kenangan yang tidak pernah terlupakan dan bahkan berutang nyawa ke Prabowo Subianto.

Karena itu, ia sangat menghormati Prabowo Subianto dan akan terus mendukungnya sampai kapan pun. Ia mengaku akan total memperjuangkan Prabowo untuk memenangkan Pilpres 2024. Ia juga memiliki ikatan kuat dengan Gerindra yang dipimpin Prabowo.

Pria kelahiran Ainaro, Timor Timur, ini akan tetap memberikan dukungan terhadap Prabowo kapan pun. Bahkan, dalam acara perayaan ulang tahun Hercules, sempat hadir mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria beberapa waktu lalu.

Hercules Rosario Marshall usai memenuhi panggilan KPK

Setelah sering berurusan dengan pihak berwajib sampai keluar masuk penjara, Hercules akhirnya memilih untuk bertaubat dan mualaf pada 2010. Sang istri Nia Dania menceritakan proses bagaimana Hercules masuk Islam dan menjadi seorang mualaf.

Hercules sering menemani para ulama Indonesia, seperti ketika mencium tangan Habib Luthfi yang sempat viral pada 2021. Ia juga sempat membagikan momen kedekatannya dengan Ustaz Abdul Somad (UAS) di Masjid Nabawi pada 2023 lalu.

Ketika itu, Hercules masih menyandang status sebagai gangster terdepan, terkadang muncul dalam acara TV serta majalan tabloid. Ia juga diketahui karena hubungan politiknya dengan para capres pada tahun 2014 dan 2019, yaitu Prabowo Subianto.

TRIBUNNEWS.COM - Prabowo Subianto mendapat dukungan dari Rosario De Marshall alias Hercules untuk maju sebagai Calon Presiden (Capres) 2024.

Seperti diketahui, dukungan Hercules kepada Prabowo sudah dilakukan saat Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu maju sebagai capres di periode-periode sebelumnya.

Antara Prabowo dan eks preman paling ditakuti di wilayah pusat perdagangan Tanah Abang, Jakarta Pusat itu disebut-sebut telah bersahabat sejak lama.

Hercules pun menceritakan soal persahabatan dirinya dengan Prabowo Subianto, disebutnya bukan lagi seumur jagung.

Persahabatan mantan preman dan Prabowo itu telah terjalin sejak operasi Timor Timur.

Baca juga: Hercules Kembali Dukung Prabowo Subianto jadi Capres: Harga Mati untuk Beliau

“Kami ada cerita sejarah yang tidak bisa dilupakan masalah NKRI. Jadi sudah ada hubungan beliau pangkat di bawah mayor,” kata Hercules, mengutip Wartakotalive.com.

Persahabatan tersebutlah yang membawa Hercules terus memberikan dukungannya untuk Prabowo Subianto.

Termasuk saat Prabowo membentuk Partai Gerindra.

“Makanya ketika beliau bikin parpol, saya komitmen dengan anggota saya, setia dan beliau tahu kesetiaan saya."

"Pada saat beliau jadi militer, kesetiaan saya pada komando pasukan khusus dan saya pegang senjata dan logistik."

"Saya bukan tentara, saya seorang partisipan,” imbuh Hercules.

Mengenai sosok cawapres, dia menyinggung nama Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dan Menko Polhukam, Mahfud MD.

Namun, Hercules menyerahkan pada Partai Gerindra, dan menekan siapapun cawapres yang dipilih nanti pasti akan didukung oleh GRIB Jaya.

"Mau Abdul Muhaimin Iskandar atau Mahfud MD itu bagaimana komunikasi partai," ucap Hercules.

Anda mungkin ingin melihat